Powered by Blogger.
Latest Post
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Calon Peserta SM-3T Angkatan 3 Tahun 2013
Written By irfandani06 on Friday, August 16, 2013 | 7:38 AM
Sesuai dengan jadwal kegiatan seleksi peserta SM-3T tahun 2013. Hasil seleksi administrasi calon peserta diumumkan pada tanggal 17 Juli 2013 mulai pukul 07:00:01 WIB. Hasil seleksi dapat dilihat oleh pendaftar melalui akun masing-masing dengan terlebih dahulu login di laman ini http://seleksi.dikti.go.id/sm3t/ .
Pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi berhak untuk mengikuti tes online sesuai dengan lokasi tes online yang dipilih pendaftar. Jadwal ruang dan waktu tes online dapat dilihat pada pengumuman.
1. Username dan Password
2. Formulir Pendaftaran dan Print Out Pengumuman Lulus
3. Ijazah Asli S1 dan Fotocopy yang telah dilegalisir
4. Transkrip Akademik dan Fotocopy yang telah dilegalisir
5. Kartu Identitas Diri (KTP/SIM)
2. Formulir Pendaftaran dan Print Out Pengumuman Lulus
3. Ijazah Asli S1 dan Fotocopy yang telah dilegalisir
4. Transkrip Akademik dan Fotocopy yang telah dilegalisir
5. Kartu Identitas Diri (KTP/SIM)
Peserta siap di lokasi tes 45 menit sebelum tes dimulai.
Labels:
BERITA,
INFO,
LOWONGAN,
PENDIDIKAN
Pengumuman kelulusan tes Online Calon Peserta SM-3T Angkatan III tahun 2013
YTH. Calon Peserta SM-3T Ank III tahun 2013
Silahkan mengecek Pengumuman Kelulusan tes Online Pada akun Masing-masing, dengan cara Login menggunakan Usename dan Password anda masing-masing.
Login disini
Kami ucapkan Selamat Bagi Para Peserta yang LULUS seleksi Tahap II program SM-3T tahun 2013 di 17 LPTK Se-Indonesia, Selamat berjuang di Tahap III dan IV.
Bagi yang "Lulus" Seleksi Silahkan mempersiapkan diri (persyaratan) sesuai dengan petunjuk yang tertera di pengumuman pada akun masing-masing. Hal-hal yang belum lengkap dan jelas akan di Informasikan kemudian oleh LPTK Masing-Masing.
Sekian dan terima kasih.
Labels:
BERITA,
INFO,
LOWONGAN,
PENDIDIKAN
Memalsukan Data, Penerima Bidikmisi Siap-Siap Dikeluarkan
JAKARTA - Beasiswa Bidik Misi merupakan salah satu solusi yang diberikan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pelajar untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
Apalagi hal tersebut ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2010 dan Permendiknas Nomor 34 Tahun 2013. Berdasarkan regulasi tersebut, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) terintegrasi dengan program Bidik Misi di mana minimal 20 persen mahasiswa baru yang diterima lewat SBMPTN harus merupakan mahasiswa tidak mampu secara ekonomi.
“Total diterima 109.853 peserta. Untuk Bidik Misi yang diterima 13.470 dari 55.975 pendaftar. Non Bidik Misi sebanyak 96.383 dari 529.814 pendaftar,” kata Ketua Umum Panitia SBMPTN 2013, Akhmaloka, di Gedung D, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2013).
Bidik Misi, lanjutnya, bisa ikuti seluruh calon mahasiswa baik melalui jalur SBMPTN maupun Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dia menyebut, umumnya universitas besar sudah menerima mahasiswa melalui SNMPTN sekira 600 orang.
Namun, kerap kali ada saja mahasiswa yang mengaku miskin padahal merupakan orang mampu. Untuk itu, tambahnya, akan ada kebijakan visitasi.
“Anggota Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) sepakat kalau nanti ada calon mahasiswa yang mengaku miskin dan diterima lewat Bidik Misi tapi memalsukan datanya maka akan dikeluarkan dari perguruan tinggi tersebut. Maka, kami imbau untuk mengundurkan diri,” tutur Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Saat ini, ungkapnya. sudah dialokasikan besaran Bidik Misi untuk jumlah mahasiswa yang diterima. Walaupun tidak pas 20 persen, Akhmaloka menyatakan akan menambah jumlah tersebut untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan bagi mahasiswa miskin.
“Umumnya kurang. ITB sudah ambil untuk yang tidak mampu di SNMPTN. Kenyataannya sekarang banyak yang kurang. Tapi malah ada yang lebih dari jumlah yang dianggarkan. Beasiswa Bidik Misi akan terpenuhi semua,” urai Akhmaloka.
Dia menambahkan, terdapat 10 PTN penerima Bidik Misi terbanyak. Pertama, Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan kedua Universitas Negeri Gorontalo. Sementara di tempat ketiga terdapat Universitas Trunojoyo.
“Kemudian, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Jember (Unej), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Andalas (Unand) Padang, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),” tandasnya.(ade)
Sumber:kampus.okezone.com
Labels:
BERITA,
INFO,
LOWONGAN,
PENDIDIKAN
Dirgahayu Republik Indonesia
Setiap menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia banyak dijumpai tulisan yang rnengungkapkan ucapan “Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia”. Ungkapan itu dalam pemakaiannya sangat bervariasi. Dan berbagai variasi itu ada beberapa di antaranya yang penulisannya kurang tepat. Hal tu dapat diperhatikan pada contoh di bawah ini.
(1) Dirgahayu HUT RI Ke-54
(2) Dirgahayu RI Ke-54
(3) HUT ke LIV Kemerdekaan Indonesia
Penulisan dan penyusunan contoh itu dilakukan secara tidak cermat hingga menimbulkan salah tafsir. Ketidaktepatan contoh (1) terletak pada penempatan kata dirgahayu. Kata dirgahayu merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang bermakna ‘panjang umur’ atau berumur panjang’. Jika dihubungkan dengan makna yang didukung oleh HUT, pemakaian kata dirgahayu tidak tepat karena rangkaian kata dirgahayu HUT bermakna ‘selamat panjang umur HUT’. Makna seperti itu dapat memberi kesan bahwa yang diberi ucapan “selamat panjang umur” dan “semoga panjang umur” adalah HUT-nya, bukan RI-nya. Padahal yang dimaksud dengan ungkapan adalah RI. Oleh karena itu, agar dapat mendukung pengertian secara tepat, susunan dirgahayu HUT perlu diubah menjadi dirgahayu RI. Ungkapan itu sudah tepat tanpa harus disertai HUT dan ke-54. Jika HUT ingin digunakan, sebaiknya kata dirgahayu kita hilangkan dan kata bilangan tingkat ke-54 dipindahkan sebelum RI sehingga susunannya menjadi HUT KE-54 RI.
Ketidaktepatan contoh (2), yaitu dirgahayu RI ke-54, terletak pada penempatan kata bilangan tingkat. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang diletakkan sesudah RI (RI Ke-54) dapat menimbulkan kesan bahwa RI seolah-olah berjumlah 54 atau mungkin Iebih. Kesan itu dapat menimbulkan pengertian bahwa yang sedang berulang tahun adalah RI yang ke-54 bukan RI yang ke-10 ke-15, atau yang lain. Padahal, kita mengetahui bahwa di dunia ini hanya ada satu RI, yaitu Republik Indonesia, yang sedang berulang tahun ke-54. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir semacam itu, susunan RI ke-54 harus kita ubah. Pengubahan itu dilakukan dengan memindahkan kata bilangan tingkat ke-54 ke posisi sebelum RI dan menggantikan kata dirgahayu dengan HUT sehingga susunannya rnenjadi HUT ke-54 RI.
Contoh (3) ketidaktepatannya terletak pada penulisan angka Romawi. Dalam hal ini kata bilangan tingkat yang ditulis dengan angka Romawi seharusnya tidak didahului dengan ke-. Oleh karena itu, bentuk ke- pada kata bilangan tingkat ke LIV pada contoh (3) harus dihilangkan sehingga menjadi LIV. Sebaliknya, jika ditulis dengan angka Arab, bentuk ke- harus disertakan sebelum angka Arab itu sehingga bentuknya menjadi ke-54. Jadi, penulisan ungkapan contoh (3) di atas yang tepat adalah HUT LlV Kemerdekaan RI atau HUT Ke- 54 Kemerdekaan RI.
Atas dasar uraian di atas, contoh (1), (2), dan (3) yang tepat dinyatakan sebagai berikut.
Dirgahayu RI
HUT Ke-54 RI
HUT LIV Kemerdekaan RI
HUT Ke-54 Kemerdekaan RI
Di samping ungkapan itu, tentu masih banyak ungkapan lain yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia
Dirgahayu Kemerdekaan Kita
Dengan beranalogi pada bentukan ungkapan tersebut, kita pun dapat membentuk ungkapan lain secara cermat untuk menyatakan ‘selamat ulang tahun’ pada keperluan yang lain, misalnya pada ulang tahun TNI, ulang tahun KORPRI, ulang tahun RRI, atau ulang tahun TVRI. Dengan menggunakan ungkapan secara cermat, selain dapat menyatakan informasi yang tepat berarti kita pun turut mendukung usaha pembinaan dan pengembangan bahasa.
Labels:
BERITA,
INFO,
PENDIDIKAN